Negeri indah, Indonesiaku, Negeri para pejuang kejayaan, kebanggan, kehormatan, dan kesejahteraan. Negeri para pejuang mimpi ataukah negeri para pemimpi? Ya, negeri indah ini mungkin sudah tak seindah dahulu, negeri yang penuh dengan pejuang mimpi yang luar biasa kini menjadi negeri mimpi yang entah tercapai atau tidak. Jika aku, kau, atau kita cinta negeri ini cobalah sedikit renungi untuk bangsa ini. Negeri yang katanya mimpi seperti sebuah negara adi kuasa layaknya amerika dengan ‘air force one’nya, tak sadarkah dengan saudara-saudara(rakyat) kita yang masih harus mempertahankan hidupnya tiap detik tanpa tahu apakah masih ada hari esok, mungkin “pejabat” kita sudah lupa jika pendapatan Negara kita seperti apa. Mungkin (rakyat)Negara ini bangga atau terlalu bangga bahwa presiden Negara adi kuasa itu pernah sekolah disini? Memang hal itu akan mengubah sesuatu? Memangnya obama dan kongres amerika bodoh? hanya dengan alasan itu bisa mengubah sebuah kebijakan? Negeri kita yang sangat optimis atau lupa berpikir sehingga berani bersaing dengan raksasa yang baru tidur (china). Lupakah jika dari mainan yang beracun, alat elektronik, hingga jarum pentul dan tusuk gigi pun berasal dari Negara tirai bambu itu? Dari kita bangun tidur hingga tidur, hitunglah semua benda yang ada disekitar kita yang mengelilingi hidup kita, berapa benda yang benar-benar murni buatan Negara ini? Ya, itu semua hanya sedikit pematik dalam pikir. Akan tetapi, ternyata tidak hanya itu, coba lagi ingat sebuah perilaku yang “membanggakan” ataukah “sudah biasa” dilakukan? Korupsi, sebuah kata kecil yang saat ini nenek-nenek berjenggot pun tahu, sebuah penyakit yang sudah ada sejak jamannya empu gandring main gundu. Yang jelas, penyakit, kebiasaan atau apalah namanya ini harus dilawan.