Pages

Kamis, 23 Mei 2013

Kisah Muallaf Victoria

Islam Perbaiki Hidup Victoria
Victoria mengaku hidupnya berubah lebih baik ketika usai masuk Islam.

Islam Perbaiki Hidupku

Sulit diungkapkan dengan kata-kata, karena Islam begitu menakjubkan, kata Victoria mengungkapkan kebahagiaannya ketika memutuskan menjadi mualaf dua tahun lalu.

Warga negara Kanada itu mengatakan, "Aku merasakan kebahagiaan demikian besar. Seperti belum pernah aku alami sebelumnya."

Semenjak menjadi Muslim, Victoria mengaku lebih sabar, lebih memahami dan menerima hakikat kehidupan. Ia tidak takut mati seperti apa yang dia alami sebelumnya.
Ia menjadi orang yang percaya dengan adanya kehidupan sesudah kematian. Sekarang, ia menahan diri dari kehendak nafsu.

Ia harus menyakinkan dirinya menahan diri itu akan melahirkan sepuluh ribu kali lipat kebaikan. Tak mudah, namun keinginan kuat menjalani hidup mempermudahnya menerima Islam.

"Menjadi Muslim, membuatku sangat disiplin dan sederhana. Aku harus bangun pagi, aku laksanakan shalat subuh. Rutinitas macam ini benar-benar membuatku tenang," papar Victoria seperti disadur dari onislam.net.

Ubah Hidupku

Ada satu kebiasaan baru Victoria pasca menjadi mualaf. Ketika ia tertimpa masalah, ia selalu mengunjungi masjid. Melaksanakan shalat dan membaca Alquran. Lalu bercengkrama dengan saudara seiman.

Apa yang ia lakukan membuat masalahnya hilang. Ia seolah mendapatkan solusi. "Aku tahu, aku punya sosok yang mengawasiku setiap detik dan detail dalam hidupku," katanya seperti dinukil onislam.net.

Victoria mengaku hidupnya telah berubah 180 derajat. Ia tak lagi melakukan apa yang dilarang agama. Ia tidak mengatakan Islam itu mudah. Tapi ia merasa beruntung, karena Allah SWT telah memberikan hidayah kepada manusia berupa Islam ketika dilahir.

Sementara, ia diselamatkan Allah SWT melalui hidayah yang diperolehnya pada usia dewasa. Sebabnya, ia merasa ada semacam keistimewaan yang mengharuskannya mengucapkan syukur kepada Allah SWT.

Ketika Victoria memutuskan menjadi Muslim ada banyak dukungan yang datang. Setiap bertemu Muslim, ia diberikan tasbih, sajadah, Alquran atau nasihat. Bahkan ia punya lima mushaf Alquran dalam terjemahan berbeda.

Adapula yang memberikan dirinya Alquran yang dicetak tahun 1980an. "Mereka benar-benar mendukungku," kata dia.

Ia masih ingat betul ketika dirinya memberitahu saudara seimannya itu terkait keputusannya memeluk Islam. Banyak orang menyatakan bahagia. Banyak pelukan hangat menghampirinya. Bahkan, ada satu Muslim yang tak ragu menawarkan bantuan kepadanya.

Sambutan hangat itu membuat Victoria begitu kuat. "Masya Allah, luar biasa," kata dia.

Jangan Sia-siakan Hidayah

Kini Victoria terus mendalam ajaran Islam. Ia banyak mengikuti diskusi terkait Alquran dan Hadist. Pengetahuan itu diperlukannya untuk tidak terjebak pada kesalahan yang sama.

Dalam pemikirannya, pengetahuan akan membuat orang tidak mudah skeptis melainkan kritis. Itu juga diperlukannya ketika berdakwah. Tentu, ia menginginkan ambil bagian dalam menyebarkan risalah Islam.

Karenanya, Victroria tidak mau mengemban tugas itu dengan sembarangan. Sebab menurutnya setiap Muslim memiliki kewajiban memberikan informasi yang benar.

Namun, diakuinya ada individu yang tidak serius mempelajari Islam. Ada semacam motif tertentu. Itulah hal yang tersulit dalam berdakwah.

"Kita tidak boleh memaksakan apapun. Ketika sesuatu dilakukan secara terpaksa maka tidak akan berbuah positif," kenang dia.

Ia banyak melihat contoh itu. Ada satu kasus ketika ada seseorang yang memeluk Islam karena kekasihnya. Sayang, ia masih menjalani ajaran agama lamanya. Ia tidak pernah melaksanakan shalat di masjid.

Baginya, orang itu telah menyia-nyiakan hidayah yang diberikan Allah SWT. "Itu menjadi pelajaran buatku," kata dia.

by republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar