Ilustrasi dari cerita fiksi tentang seorang ibu yang sulit bersyukur adalah gambaran kondisi masyarakat saat ini. Banyak saudara kita yang lupa akan bersyukur. Orang bekerja dan bergerak hanya didasarkan atas kebutuhan pribadi semata tanpa berfikir lebih jauh lagi. Jika ia tidak butuh, maka hilang semua motivasi akan bergerak dalam tataran kebaikan dan memberikan segalanya secara maksimal. Bersyukur bukan hanya apa yang diucapkan oleh bibir atau sekedar berkata Alhamdulillah. Namun, lebih luas dari itu. Sikap bersyukur harus melebur dalam kehidupan dan memengaruhi bagaimana seseorang seharusnya bertindak. Sikap bersyukur itu wajib bagi setiap manusia, bahkan Allah membenci makhluk yang kufur akan nikmat-Nya.
Jika dalam setiap tindakan seseorang dilandasi akan sikap bersyukur, maka pasti setiap orang akan berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Bersyukur adalah salah satu ciri dari orang beriman, maka sudah sepatutnya bagi siapa saja yang telah mengambil islam sebagai jalan hidupnya harus merealisasikan rasa syukurnya dalam bekerja. Sehingga bekerja tidak lagi menjadi beban tetapi dapat dinikmati karena kita akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik sebagai balasan atas semua nikmat yang ada hingga saat ini.
Pandangan sekularisme yang memisahkan antara agama dan kehidupan duniawi adalah salah besar. Islam adalah way of life yang didalamya terdapat serangkaian aturan dan prosedur yang sangat baik. Jika anda mencari SOP (Standar Operating Procedure) dari sebuah kehidupan, tanpa diragukan lagi, islam adalah jawabannya. Dari cuci kaki sampai cuci Negara dan dari selimut Rahim sampai selimut kafan telah diatur dalam Islam. Begitu pula bekerja, bekerja bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan duniawi saja tetapi memiliki pengaruh yang luar biasa pula pada kehidupan akhirat. Bahkan Allah telah menyuruh kepada kita untuk bekerja secara maksimal. Pada surah At-taubah ayat 105, Allah telah menjelaskan hal yang demikian, Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib.
0 komentar:
Posting Komentar