Pages

Rabu, 27 Juli 2011

Mana yang Lebih Ramah, Satpam atau Sekretaris Seorang Direktur?


Jika kita akan bertemu seseorang, pasti akan muncul asumsi atau dugaan yang seolah-seolah kita dapat men-general-isir semuanya. Kita dapat menilai mereka dari pakaian, penampilan, bahkan pekerjaan. Tidaklah salah jika berasumsi akan seseorang karena bisa menetukkan sikap kita saat pertama kali berinterkasi. Namun, apa yang ada dipikiran kita belum tentu benar pula.

Saya ingin berbagi kisah sewaktu saya mencari pembicara di IDX atau biasa disebut BEI ( Bursa Efek Indonesia). Dikarenakan ketua BEI adalah satu almamater dengan saya maka kami, beserta salah satu panitia, berupaya mengundang Beliau untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara seminar di Kampus kami. Pertama yang kami temui adalah sekretraris pribadi Beliau. Asumsi yang muncul dalam pikiran adalah bahwa sekretaris itu sangat sibuk dan bermuka masam ketika bercakap. Namun, ketika ditemui adalah seorang wanita yang sangat ramah dan jelas dalam menjelaskan prosedur di Instansi tersebut. Beberapa hari kemudian, biasanya kita diminta untuk datang kembali dengan prosedur yang benar dan bertele-tele. Tetapi kata sekretaris tersebut bisa lewat email dan langsung telepon ia. Lebih unik lagi, ia tidak mau dipanggil Ibu tetapi Mbak, suatu hal yang lebih bersahabat didengar tetapi janggal dalam dunia kerja.

Lain halnya ketika kami keluar dari ruangan dan mencari Masjid untuk menunaikan sholat. Kami bertanya pada penjaga keamanan. Sudah umum jika penjaga keamanan ditanya informasi suatu tempat, pasti mereka tahu dan akan dijawab dengan ramah. Namun, yang terjadi adalah Bapak tersebut langsung mengarahkan tangannya pada sebuah pojokan tanpa basa-basi apalagi senyum.
Ya itulah manusia dengan beragam kepribadian dan karakter. Kita boleh saja menilai sessuatu dengan ekpektasi yang mungkiin bagi kita adalah sebuah hal yang biasa kita temui. Namun, kita tetap harus berpikir positif sebagaimana Rasul pernah mengajarkan. Semoga kita selalu dapat mengambil hikmah dalam setiap tindakan dalam hidup.

0 komentar:

Posting Komentar